Pemerkosaan di Pagi Hari

Senin, 13 September 2010

Pagi yang indah ini sudah kucemari dengan caci dan maki. Bagaimana tidak. Di pagi-pagi buta, seorang kepala dinas  menelphon dan “menodong” THR.
“Mana THR buat saya boss? Saya kan sudah embantu program boss di desa…..”
Santun kataku menjadi meredup…..
“Semenjak kapan saya jadi bos bapak?” aku coba berbalik arah. Sang kepala dinas tetap nerocos, memintaku memberikan THR. Tak tanggung-tanggung, dia pun berani menyebutkan angkanya……Delapan Juta Rupiah….. Bukan angka yang sedikit….
“ Di mana kita bisa ketemu? Bapak ke rumah saya atau saya ke rumah bapak?” aku coba pancing dia. Akhirnya sang kepala dinas menyebutkan nama kedai (warung) kopi.

Tanpa mandi, tanpa cuci muka ku hentak si Garong tanpa sedikitpun foreplay.......

Sebuah kedai kopi di ujung pantai, belum ada tanda-tanda kedai kopi dibuka untuk melayani pembeli, suasana lebaran tentunya. Sudah terparkir seonggok honda jazz, tak lain, sang kepala dinas sudah menantiku. Hmmm…uang…uang…membuatnya datang lebih awal……

Senyum lebar berbau rupiah menyapaku, jabat tangan hangat meraih tangan dingin beku.

Sisi rimbaku tak bisa menahan gejolak kemarahan. Bak singa seminggu tak jumpa mangsa.  Bak jantan gajah diusik saat bercinta......

Bukan sepeser pun THR di dapat sang kepala dinas…..

Sang kepala dinas, minta diri…kopi panas pun belum sempat disentuhnya…..

Sakit hati ini, bukan sekali ini saja. Ini hanyalah satu bagian dari serentetan  pemerkosaan terhadap kekasih-kekasih jelitaku......

1 komentar:

martoni alik mengatakan...

nt mantap ya dlm uji ketangguhan uji nyaliiii hihihi............
sya suka itu.........

Posting Komentar