Menanam Pohon Itu asyik, lho....

Jumat, 24 September 2010

sambil bermain, membuat pembibitan

Ya, nanam pohon tuh asyik lho….. Bahkan bisa mencandu, seperti halnya bersurfing dan sharing ria di kompasiana ini. Ndak percaya? Buktikan saja……
Lho ngapa sih harus nanam pohon? Hmhm,,,saya rasa hampir semua dari kita sudah paham dah. Isu ‘menanam’ pohon bukan lagi isu di kalangan petani, pegiat konservasi atau pihak/dinas/departemen penanaman pohon (ups,,,ndak ada ya dinas atau departemen penanaman pohon….ya dah dinas/departemen kehutanan, pertanian dan perkebunan).
  1. Sebagai sumber air. Sudah jelas kan….dari kecil kita sudah mempunyai pemahaman akan hal ini.
  2. Pencegah longsor, erosi atau sejenisnya. Saya juga yakin jika kita semua sudah memahami hal ini.
  3. Pencegah banjir, ini juga erat sekali kaitannya dengan poin 1 dan 2, dan kita sudah paham ya…
  4. Sebagai plasma nuftah flora dan fauna, sederhananya sebagai sumber genetik bagi tumbuhan-tumbuhan lain dan juga satwa-satwa.
  5. Sebagai sumber pendapatan/kesejahteraan masyarakat. Nah ini saya rasa sudah banyak yang paham juga, setidaknya jika kita menanam pohon yang bisa juga diambil hasil panenannya semisal pala, coklat, durian, mangga, jeruk atau pun kayunya pastilah bisa mendatangkan penghasilan.
Masing-masing poin di atas sebenarnya penjabarannya bisa panjang dan lebar. Ndak usah capek-capek lah….dipahami secara sepintas saja kita sudah mempunyai gambaran untuk apa nanam pohon. Ndak susah kok…mudah, sederhana, simple, tidak rumit, tidak perlu keahlian khusus (tidak harus lulusan pertanian/kehutanan kok).
Lantas, kenapa ya nampaknya (sekali lagi nampaknya….) banyak dari kita tidak menanam pohon. Hmhm….bukan karena tidak paham akan manfaat dan tujuan nanam pohon atau malas ya…. Yakin dah, kita semua mempunyai pemahaman akan manfaatnya dan diantara kita tidak ada yang malas (ndak peduli atau sejenisnya).
  • “Sulit, ndak bisa, bukan basic pendidikan yang saya pelajari” itu kata beberapa temen saya. Padahal, seperti saya sampaikan di atas, menanam pohon itu tidak sulit, tidak rumit, menanam pohon itu simple, sederhana dan tidak harus kuliah di fakultas penanaman pohon. Mudah. Jika kesulitan, ada banyak pihak yang akan dengan senang hati membantu dan mengarahkan atau bahkan mendampingi.
  • “Ah, ndak punya lahan saya. Biarlah yang nanam yang ada lahan luas saja…” ini salah lain dari teman saya pernah bisik-bisik saat menghadiri temen-temen petani sedang menanam pohon gaharu di Tapaktuan (Aceh Selatan). Hmhm….saya rasa banyak sekali yang mempunyai pemikiran seperti ini. Padahal, untuk menanam pohon tidak harus memiliki lahan luas (halaman rumah, halaman kantor, pembatas pekarangan dll) dan juga tidak harus di lahan sendiri. Banyak lahan kosong, seperti tepi-tepi jalan, tepi-tepi sungai, tepi-tepi lapangan olah raga…atau di lahan-lahan yang selama ini dianggap sebagai lahan tidak produktive.  Atau bagi teman-teman yang (bisik-bisik ini ya…..) mempunyai dana sisa..bisa dilakukan dengan sewa lahan atau dengan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan. Jadi, tidak harus mempunyai lahan luas atau lahan sendiri kan??
  • “Ah malas, klo nanam pohon (maksudnya pohon jenis tanaman keras yang umurnya tahunan) kan panenannya lama….ndak sabar ah..” salah seorang petani sayuran pernah mengatakan hal ini. Tidak salah anggapan ini…tapi bukan berati hal ini bisa menjadi penghalang untuk menanam pohon. Waktu 3 tahun, 5 tahun atau 10 tahun mungkin akan terasa sangat lama, namun juga bisa “tidak berasa lama”. Ingat aja, sudah berapa lama kita bekerja, sudah berapa tahun kita lulus sma(u), berapa tahun sudah berkeluarga (bagi yang sudah), sudah berapa tahun kita ini dan ini….Tidak berasa kan? Ada yang sudah melewati 4 tahun, 6 tahun, bahkan ada yang sudah puluhan tahun. Atau, bagi temen-temen kompasianer,,,,sudah berapa lama kenal dan asyik di kompasiana….. Hmhm…..ndak berasa kan? Ternyata sudah sekian lama….
  • “Wah, saya sibuk banget ney,…tak ada waktu…..” sergah salah seorang kawan yang adalah seorang manajer sebuah perusahaan. Ya, ya…saya yakin kita semua mempunyai kesibukan yang sangat luar biasa. 24 jam sehari semalam dirasa sangat kurang…jika boleh menawar jadikanlah 36 jam atau lebih…… Kembali ini semua tergantung kita mengelola waktu. Untuk menanam pohon, kita tidak perlu waktu khusus, tidak perlu alokasi waktu istimewa. Bisa sebagai kegiatan saat liburan, akhir pekan. Pasti akan menyenangkan saat akhir pekan, kita mengajak anak-anak dan istri (hehehe…bagi yang sudah punya ya…atau ajak anak-anak dan istri teman juga booleh) ke kebun, bawa bekal secukupnya…sambil bersantai….kita tanam pohon. Atau bagi temen-temen penulis,,,,bisa sambil menggali inspirasi bisa diselingin dengan nanam pohon….
  • “Saya pengen sih….tapi ndak ada modal…..kebutuhan keluarga makin banyak nihhhh…” ini kata seorang kawan yang kebutulan seorang pegawai di sebuah instansi (PNS). Ya, kalau nanamnya dalam skala besar,,memang perlu modal cukup banyak. Tapi ini bisa disiasati kok, nanam sedikit demi sedikit…bertahap… Kita bisa manfaatkan moment-moment istimewa tertentu dengan ditandai nanam pohon, misalnya saat ulang tahun (ini bisa berlaku saat yang ultah kita sendiri atau anak, istri, pacar, orang tua dll)…nanam 5 batang pohon….saat naik kelas/lulus sekolah…nanam 5 batang pohon…..mengawali mahligai keluarga dengan nanam 5 batang pohon….saat selesai launching 1 buku diikuti nanam 5 batang pohon,,,saat akhir tahun/tahun baru nanam 5 batang pohon…. Wow,,,,,sudah berapa banyak tuh ya…. Soal bibit, mahal ndak ya? Ndak usah membeli bibit yang harganya mahal, yang murah-murah saja, atau sambil santai-santai mencoba bikin pembibitan sendiri dengan indikan tanaman yang kita sudah punya, ndak susah kok.
  • “Wahhh hasil dari pohon kan harganya rendah……rugi dah…” kata seorang peternak ayam potong. Nah ini dia, dalam menanam pohon kita perlu mengenal jenis pohon, karakternya dan tentunya nilai jualnya. Untuk jenis pohon dan karakternya, bisalah kita browsing-browsing di internet atau konsultasi pada pihak yang lebih memahami. ada banyak jenis tanaman baik yang diambil kayu maupun bukan kayunya yang mempunyai nilai jual yang sangat menggiurkan. Contoh salah satunya, gaharu…..dengan teknik budidaya yang tepat/benar….satu batang pohon yang berumur 7 atau 8 tahun bisa menghasilkan puluhan juta rupiah. Nah lho….itu sebtanag..kalau 5 batang? 10 batang? Hmhm,,,,,
Ups,,,kok jadi panjang lebar yak….. Intinya adalah, nanam pohon itu tidak rugi, nanam pohon itu untung, nanam pohon itu menyenangkan (apalagi disertai cinta,,,weh kok cinta pohon?), nanam pohon itu asyik….dan bisa mencandu seperti candu Kompasiana bagi kita…. sisi lain, kitaterlibat dalam menjaga kelestarian alam/lingkungan. Siapa sih yang ndak ingin terlibat?? Semua pasti ingin terlibat…iya kan??? siiip…..
Yuk..nanam pohon,,,,,


“Berbagi kasih bersama pepohonan”

2 komentar:

pak. rudi surabaya mengatakan...

Saya punya kayu gaharu dan galih/ gubalnya, jenis aquilaria malacensis..insyalloh tidak kecewa, smntara masih glondongan untk lbih myakinkan pembeli, saya berminat segra menjualnya,smntara ada 2 kuintal, gubalnya masih didalam glondongan kayu, dan insyalloh kalo ini segra terjual saya mash mmpunyai stok yang super, saya BERNIAT MENJUALNYA SEGERA, BAGI YANG BERMINAT SEGRA HUBUNGI SAYA,
Hubungi saya.. rudi surabaya, 082393992448

Unknown mengatakan...

Trimakasih mas atas infonya. Saya sangat tertarik utk belajar budidaya gaharu.
Kalo boleh saya minta kontaknya mas ke wilatmoko046@gmail.com
Trimakasih

Posting Komentar