sekilas tentang Gaharu

Selasa, 31 Agustus 2010

 "Sudah gaharu cendana pula" Ungkapan ini tidak asing bagi masyarakat Magelang, Jogja dan sekitaranya. Makna dari ungkapan itu pun hampir semua masyarakat memahaminya.

Gaharu mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dengan teknik budidaya yang tepat  pohon ini per batangnya (umur antara 7 - 10 tahun) sanggup menghasilkan puluhan juta rupiah. Jika dibandingkan dengan tanaman keras yang selama ini sudah ditanam oleh masyarakat (sengon, mahoni, jabon bahkan jati), Gaharu bisa menghasilkan nilai jual yang amat sangat jauh lebih tinggi. Pohon ini juga sangat cocok sebagai tanaman konservasi di area pegungungan.

Mengapa hampir tidak ada budidaya Gaharu di Magelang dan Jogja sekitarnya? Mengapa masyarakat justru lebih suka menanam sengon/besiar, mahoni atau jabon atau bahkan jati dibandingkan menanam gaharu?

Informasi tidak sampai pada masyarakat. Kondisi ini yang menyebabkan nyaris tidak adanya budidaya gaharu di area Magelang, Jogja dan sekitarnya.

Lalu bagaimana ini?

Tunas Gaharu Magelang, mengajak masyarakat Magelang dan Jogja serta sekitarnya untuk pelan-pelan mengenal Gaharu. Tunas Gaharu Magelang bukanlah pakar tentang Gaharu, tetapi bersedia berdiskusi langkah-langkah nyata apa dalam proses mengenal dan berbudidaya gaharu.

Salam.
siapa perlu bibit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar